Palu merupakan ibu kota provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Kota Palu memiliki Jembatan Palu IV yang membentang di atas Teluk Talise serta menghubungkan kecamatan Palu Timur dan Palu Barat. Jembatan kuning ini menjadi jembatan lengkung pertama di Indonesia dan ketiga di dunia setelah Jepang dan Perancis. Pemandangan matahari tenggelam terlihat jelas dari atas jembatan. Apalagi, saat sinar matahari yang berwarna jingga kekuningan memantul di permukaan teluk, sungguh mempesona. Palu berpotensi sebagai obyek wisata alam dan budaya yang menarik.  Salah satu contohnya, wisata Gunung Gawalise di barat kota Palu, kabupaten Donggala. Di gunung ini terdapat desa Dombu, desa Matantimali, desa Panasibaja, desa Bolobia dan desa Rondingo yang terletak di ketinggian dan berhawa sejuk. Desa-desa ini didiami oleh suku Da'a, sub-etnis suku Kaili yang mendiami daerah pegunungan. Di desa-desa ini dapat disaksikan atraksi sumpit yang diperagakan warga setempat. Rumah di atas pohon pun masih dapat ditemukan di desa Dombu sampai sekarang. Setiap daerah di nusantara memiliki seni batik yang khas, begitu juga dengan daerah Palu. Meskipun belum banyak dikenal oleh masyarakat secara luas, namun batik bomba asal Palu memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk batik lainnya, baik dari sisi motif maupun warnanya. Salah satu motif yang cukup terkenal yaitu motif taiganja yang diambil dari akar tradisi masyarakat kalili, selain itu ada motif bunga cengkeh yang merupakan komoditas perkebunan andalan kabupaten tolitoli. Kota Palu terkadang disebut juga sebagai kota Kaledo.  Kaledo merupakan sejenis sup tulang sapi dengan bumbu cabe rawit yang telah dihaluskan, garam secukupnya dan asam mentah yang direbus dan dilumatkan. Rasa asam dan pedas inilah yang menjadi ciri khas dari makanan ini. Hampir semua orang yang pernah berkunjung ke kota Palu pasti pernah mencicipi makanan lezat nan gurih ini.